Friday, November 4, 2011

Ciri-Ciri Berkurangnya Pendengaran

Penurunan pendengaran terkait dengan
usia disebut dengan presbyacusis dan
biasanya akibat degenerasi saraf
pendengaran dan organ-organ telinga
bagian dalam.
Hal tersebut merupakan kehilangan
bertahap rambut seperti sel-sel kecil di
telinga bagian dalam yang bertindak
sebagai sensor untuk mendeteksi
gelombang suara. Hal tersebut juga
dapat diperparah oleh kerusakan pada
pembuluh darah, terutama bila
seseorang memiliki kondisi seperti
aterosklerosis atau tekanan darah
tinggi.
Sesekali suara gelombang tidak dapat
dilakukan dengan mudah melalui sistem
pendengaran. Hal tersebut kemungkinan
karena kerusakan pada tulang-tulang
kecil di telinga bagian tengah.
Ciri gangguan pendengaran oleh karena
bertambahnya usia antara lain:
1. Sering dirasakan pertama kali ketika
mendengar suara pembicaraan,
terutama konsonan yang bernada lebih
tinggi tidak dapat lagi dideteksi atau
terdistorsi.
Distorsi suara tersebut dapat
menyebabkan suara bergumam dan
meracau, khususnya suara perempuan
dan anak-anak, yang memiliki suara
yang lebih tinggi.
2. Sering juga seseorang dengan
gangguan pendengar merespons suara
keras menjadi menjengkelkan atau
tidak nyaman.
3. Semakin sulit untuk mendengar
apabila ada lebih dari satu pembicara,
atau berada di lingkungan yang bising.
Beberapa orang menderita presbyacusis
lebih karena genetik, namun riwayat
paparan suara keras selama hidup juga
menyebabkan banyak kerusakan. Selain
faktor genetik, faktor lain yang dapat
menyebabkan presbyacusis, antara lain:
1. Infeksi kronis telinga bagian tengah
2. Penggunaan obat tertentu dalam
jangka waktu lama
3. Osteoporosis
Presbyacusis akan semakin memburuk
dan penurunan pendengaran tersebut
cenderung berhenti sekitar usia 70
tahun. hal-hal yang dapat
dilakukan untuk mengatasi penurunan
fungsi pendengaran yang berkaitan
dengan usia, antara lain:
1. Segera periksa ke dokter jika terjadi
perubahan atau penurunan fungsi
penglihatan.
2. Mencari tahu mengenai layanan
dukungan pendengaran dan perangkat
lainnya seperti telephone amplifiers.
3. Tanyakan kepada dokter untuk
memeriksa kondisi pasca penggunaan
lilin telinga (ear candle), yang mungkin
dapat memperparah masalah.
4. Selalu melindungi dan menjaga
telinga, menghindari suara keras dan
menggunakan headphone dengan hati- hati.
sumber:BBC Health

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer:

This is a personal web site. Statements on this site do not represent the views or policies of my company. Tidares is not responsible for the views and opinions of any website linked to & from this page