Monday, March 5, 2012

Wisata Jakarta yang belum tergarap


Jakarta sebagai ibukota Indonesia mempunyai banyak obyek wisata cantik yang layak dikunjungi mulai dari pantai, bangunan tua, museum, dll baik yang berfungsi sebagai tempat hiburan maupun sebagai tempat belajar sejarah masa lalu.

Kunjungan wisatawan bisa menambah APBD yang akan membantu biaya pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta. Beberapa Obyek wisata Jakarta belum digarap, padahal fenomena ini (mungkin) bisa dikembangkan sebagai wisata kemanusiaan, daftarnya adalah :



Wisata Banjir
Wisata Banjir cukup unik karena terjadi di sebuah ibukota Negera yang artinya banyak warga lokal maupun asing yang bisa langsung melihat dan menikmati banjirnya. Konon, pembangunan besar-besaran yang menghilangkan lahan hijau sebagai daerah serapan air dan penataan/pengelolaan saluran air yang kurang bijak akibat banyaknya sampah yang menyumbat saluran air telah membuat terjadinya banjir di Jakarta. Banjir sering menyerbu wilayah di Jakarta termasuk wilayah penting seperti Istana Negara, Bandara Soekarno Hatta, Jalan protokol yang merupakan kawasan bisnis dll.




Wisata Demo
Sebagian warga Jakarta memilih melakukan demo ketika saluran aspirasinya tersumbat dan suaranya tidak didengarkan. Isi demo bisa bermacam-macam mulai dari tuntutan kenaikan gaji, upah buruh, mendukung calon/tokoh tertentu, menentang kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat, menuntut mundur pejabat/ tokoh tertentu, menuntut anggota dewan DPR/MPR dll.



Wisata Macet
Warga Jakarta harus akrab dengan macet yang terjadi setiap hari di sebagian ruas jalanan ibukota Jakarta. Kedisplinan pemakai jalan dan tata kelola transportasi menjadi penyebab kemacetan disamping pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang melebihi ketersediaan lahan jalan.




Wisata Bangunan Kumuh
Gencarnya pembangunan Jakarta menyisakan dampak sosial bagi sebagian warganya. Bangunan kumuh adalah fenomena nyata diantara kemegahan kota Jakarta.

Itulah beberapa Wisata Jakarta yang belum digarap untuk menarik wisatawan. Bagaimana menurut anda?

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer:

This is a personal web site. Statements on this site do not represent the views or policies of my company. Tidares is not responsible for the views and opinions of any website linked to & from this page